Social Icons

Kamis, 18 Agustus 2011

PENGERTIAN MONITOR PLASMA GAS

Monitor Plasma Gas
Monitor berjenis plasma merupakan inovasi baru dari teknologi yang digunakan oleh Monitor.Dengan menggabungkan teknologi CRT dan LCD dapat menghasilkan teknologi yang membuat layar dengan ketipisan menyerupai LCD dan sudut pandang yang dapat selebar teknologi CRT.Teknologi plasma gas juga menggunakan fosfor seperti pada teknologi CRT,tetapi layar pada plasma gas dapat berpendar tanpa adanya bantuan cahaya di belakang layar.Hal ini membuat energi yang diserap tidak sebesar monitor CRT.Kontras warna yang di hasilkan pun lebih baik dari monitor CRT.Monitor dengan teknologi Plasma Gas ini dapat kita jumpai di berbagai pertunjukan,jika kita lihat ada monitor raksasa,itulah monitor yang menggunakan teknologi plasma gas.

CARA KERJA MONITOR LCD

Cara Kerja Monitor LCD (Liquid Cristal Display)
Secara Sederhana LCD (Liquid Crystal Display) terdiri dari dua bagian utama. yaitu Backlight dan kristal cair. Backlight sendiri adalah sumber cahaya LCD yang biasanya terdiri dari 1 sampai 4 buah (berteknologi seperti) lampu neon. Lampu Backlight ini berwarna putih. Lalu bagaimana caranya LCD bisa menampilkan banyak warna ? Disinilah peran dari kristal cair. Kristal cair akan menyaring cahaya backlight. Cahaya putih merupakan susunan dari beberapa ratus cahaya dengan warna yang berbeda (jika anda masih ingat Pelajaran Fisika). Beberapa ratus cahaya tersebut akan terlihat jika cahaya putih mengalami refleksi atau perubahan arah sinar. Warna yang akan dihasilkan tergantung pada sudut refleksi. Jadi jika beda sudut refleksi maka beda pula warna yang dihasilkan. Dengan memberikan tegangan listrik dengan nilai tertentu. Kristal cair dapat berubah sudutnya. Dan karena tugas kristal cair adalah untuk merefleksikan cahaya dari backlight maka cahaya backlight yang sebelumnya putih bisa berubah menjadi banyak warna. Kristal cair bekerja seperti tirai jendela. Jika ingin menampilkan warna putih kristal cair akan membuka selebar-lebarnya sehingga cahaya backlight yang berwarna putih akan tampil di layar. Namun Jika ingin menampilkan warna hitam. Kristal Cair akan menutup serapat-rapatnya sehingga tidak ada cahaya backlight yang yang menembus (sehingga di layar akan tampil warna hitam). Jika ingin menampilkan warna lainnya tinggal atur sudut refleksi kristal cair. Contrast ratio Contrast Ratio adalah perbandingan tingkat terang (brightness) pada posisi paling putih dan paling hitam. Pada waktu kristal cair menutup serapat-rapatnya untuk menghasilkan warna hitam seharusnya tidak ada cahaya backlight yang menembusnya. Namun kenyataannya masih ada cahaya backlight yang bisa menembus kristal cair sehingga tidak bisa menampilkan warna hitam dengan baik. Inilah salah satu kekurangan LCD. Jadi semakin besar Contrast Ratio maka semakin bagus pula LCD dalam menampilkan warna. cara paling mudah untuk mengetahui seberapa bagus Contrast Ratio LCD adalah dengan menampilkan warna hitam di layar. Jika warna hitam tersebut cenderung abu-abu maka masih ada sedikit cahaya backlight yang berhasil menembus kristal cair. Response Time Kristal cair pada LCD bekerja dengan cara membuka dan menutup layaknya tirai. Proses buka tutup ini berlangsung sangat cepat (mengikuti pergerakan gambar di layar). Karena itulah ada istilah Response Time di LCD. Response Time adalah waktu yang diperlukan untuk berubah dari posisi kristal cair tertutup rapat (waktu menampilkan warna hitam) ke posisi kristal cair terbuka lebar (waktu menampilkan warna putih). Jadi semakin cepat response time maka semakin baik. Response Time yang lambat akan menimbulkan cacat gambar yang disebut ghosting atau jejak gambar. Biasanya pada objek yang bergerak cepat dan menimbulkan jejak gambar seperti beberapa bujur sangkar yang terlihat seperti persegi. Sudut Pandang (Viewing Angle) Monitor LCD memiliki sudut pandang yang terbatas jika dibandingkan dengan monitor CRT. Gambar objek pada monitor CRT bisa dilihat dengan jelas dari sudut 180 derajat sekalipun. Namun tidak dengan monitor LCD. Jika pandangan kita sedikit bergeser dari LCD maka gambar objek akan terlihat lebih gelap atau lebih terang. Jika anda seorang yang butuh privasi maka hal ini tidak menjadi masalah karena orang disamping anda tidak dapat melihat apa yang ada di monitor anda dengan mudah. Akan tetapi jika anda ingin melihat film bersama-sama dengan teman-teman tentu hal ini akan menjadi masalah. Sebuah LCD berwarna seperti yang digunakan pada laptop terdapat 3 buah kristal cell cair, yang ketiganya memiliki filter merah, hijau, biru atau RGB (Red Green Blue). Sinar yang melewati cell terfilter tersebut akan menampilkan warna seperti apa yang bisa dilihat pada layar monitor LCD kita. Agar dapat menghasilkan warna laptop atau desktop menggunakan sebuah transistor film yang tipis atau TFT (thin film transistor) yang dikenal sebagai active matrix untuk menghidupkan tiap cell. Teknologi ini mampu menghasilkan citra yang lebih baik dari pada teknologi terdahulu yang masih menggunakan passive matrix. LCD yang masih menggunakan passive matrix kurang efisien, sangat lambat dan kontrasnya sangat rendah. Passive matrix dapat menghasilkan teks yang jelas namun jika dalam waktu yang cepat masih meninggalkan bayang-bayang sisa teks tersebut, sehingga sangat tidak efisien jika digunakan untuk video. Seperti itulah cara kerja LCD yang singkatnya begini; LCD terdiri atas beberapa lapisan dan terdapat banyak sekali titik cahaya (pixel) yang terdiri atas satu buah kristal cair. Walau disebut kristal cahaya tetapi kristal ini tidak dapat memancarkan cahaya sendiri namun cahaya di hasilkan dari sumber cahaya yang terdapat pada lapisan paling belakang. Titik cahaya yang jumlahnya sangat banyak inilah yang membentuk tampilan citra. Kutub kristal cair yang dilewati listrik akan berubah karena pengaruh polarisasi medan magnetic maka hanya beberapa warna saja yang akan diteruskan sedangkan yang lainnya tersaring.
B. Kelebihan Dan Kekurangan Monitor
LCD Kelebihan monitor LCD
1. Karakter bright yang nyaman dimata serta bebas distorsi Monitor LCD cenderung terang tapi nyaman dimata. Karakter LCD yang demikian, membuat mata tidak cepat lelah dan betah berjam-jam didepan monitor. Tidak seperti CRT yang kadang over bright. Monitor LCD relatif bebas distorsi dan flicker. Monitor LCD juga memiliki contrast yang cukup baik. Fokus gambar lebih baik dan bebas moiré 2. Tidak bergantung pada refreshrate Tidak seperti CRT yang harus menggunakan refreshrate yang tinggi agar nyaman dimata, LCD tidak memerlukan refreshrate yang tingi untuk membuat mata nyaman. Memang jarang LCD yang menawarkan refreshrate yang setinggi CRT. Bahkan ada yang mengatakan refreshrate 60hz pada LCD kurang lebih sama 100hz pada CRT.
3. User friendly Pada monitor CRT, kadang kita harus mengatur geometri, ukuran vertikal, horizontal dan lain sebagainya agar pas di lihat di display. Pada monitor LCD cukup set pada pilihan auto saja, pasti pas di layar.
4. Hemat listrik Hemat listrik merupakan keunggulan monitor LCD. Pada ukuran diagonal yang sama, konsumsi monitor LCD hanya setengah dibanding konsumsi daya monitor CRT. Monitor LCD cocok dengan tren green computing untuk mengurangi penggunaan energi serta panas yang dilepaskan. Meski begitu, beberapa pengguna masih belum merasakan penghematan energi dari monitor LCD dibanding CRT, kecuali penggunaan dalam jumlah banyak.
5. Ukuran yang ringkas, ringan serta lebih keren Tidak bisa dipungkiri bahwa ukuran monitor LCD jauh lebih ringkas dibanding CRT. Monitor LCD tidak memakan banyak tempat sehingga cocok ditempatkan di ruangan yang sempit. Monitor LCD juga lebih ringan dibanding CRT sehingga lebih mudah dipindah-pindahkan. Bentuk monitor LCD yang tipis menimbulkan kesan elegan dan techno sehingga terlihat lebih keren
Kekurangan monitor LCD
1. Viewing angle terbatas, colour depth terbatas dan gradasi warna kurang Tiap monitor LCD memiliki viewing angle atau sudut pandang yang berbeda-beda. Namun viewing angle-nya tidak se-fleksibel monitor CRT. Monitor CRT dapat dilihat dari berbagai sudut dan sisi, monitor LCD tidak. Colour depth monitor LCD juga terbatas, LCD hanya dapat menampilkan RGB 16,2 juta warna. Perbedaan kedalaman warna ini sangat terasa jika digunakan untuk bermain game atau menonton video beresolusi tinggi. Selain itu, gradasi warna pada monitor LCD kurang baik, meski dalam penggunaan sehari-hari tidak terasa tapi kurang cocok untuk desain grafis dan editing foto/video
2. Tampilan gambar baik hanya di resolusi native-nya. Monitor LCD memiliki istilah native resolution atau resolusi bawaan untuk menampilkan gambar yang baik. Apabila resolusi diset diatas nativenya, gambar akan terlihat pecah. Jika diset dibawah resolusi nativenya, maka gambar yang dihasilkan cenderung blur dan tidak tajam. Hal ini tidak terjadi di monitor CRT.
3. Response time dan ghosting. Pada monitor LCD, terdapat istilah response time atau waktu respon monitor. Response time yang lambat menimbulkan efek ghosting yang dikarenakan monitor terlambat mersponse tampilan gambar, sehingga pada gambar bergerak terlihat ada bayang-bayangnya. Semakin kecil nilai response time, semakin baik dan cepat responsenya. Efek ghosting kadang masih terlihat di monitor LCD dengan response time 2 ms sekalipun. Ini terlihat saat digunakan untuk bermain game yang memiliki framrate yang tinggi.
4. Warna kurang akurat desainer atau editor foto cenderung memilih monitor CRT dibanding LCD. Karena warna yang ditampilkan monitor LCD kadang berbeda dengan aslinya. Agar warnah lebih akurat, perlu dilakukan kalibrasi warna dengan perangkat semacam colorimeter yang harganya tidak murah. Namun, secara umum hal ini tidak terasa untuk penggunaan sehari-hari.
5. Harga lebih mahal, perlu perawatan ekstra hati-hati dan dead pixel Sudah jelas, monitor LCD lebih mahal dibanding monitor CRT, meski sekarang harganya sudah lebih murah, namun masih belum terjangkau bagi banyak kalangan. Monitor LCD juga perlu perawatan ekstra hati-hati dalam membersihkanya, karena komponen LCD yang sensitif. Monitor LCD juga rawan juka terbentur, jadi hati-hati saat memindahkanya. Oiya ada satu lagi kekurangan LCD, awas dead pixel! Monitor LCD terdiri atas pixel-pixel nah dead pixel ini adalah pixel yang rusak atau salah menampilkan gambar, sehingga kehadiran dead pixel ini cukup mengganggu pandangan.
C. Monitor LCD vs CRT
CRT Monitor Keunggulan utama dari monitor CRT adalah color renderingnya. CRT memiliki tingkat contrast dan ketajaman warna yang jauh diatas dibanding LCD. Memang saat ini banyak peningkatan kualitas LCD yang semakin hari semakin meningkat ketajaman warna serta tingkat contrastnya namun CRT masi menang dalam hal ini. Banyak para Graphic Designer yang rela membeli monitor CRT dengan layar besar dimana harganya tentu sangat mahal, hal ini disebabkan karena Design Graphic memerlukan kualitas warna yang tinggi walaupun tidak dipungkiri bahwa CRT memiliki masa hidup dimana kualitas akan menurun seiring masa hidup tube di dalam monitor. Keunggulan lain adalah CRT memiliki kemampuan perubahan resolusi yang lebih mudah. Ini karena teknologi MultiSync, dengan mengatur sinar electron di dalam tabung , layar bisa secara mudah diturunkan resolusinya tanpa merusak gambar. Walaupun keunggulan tsb membuat CRT cukup di minati, namun CRT memiliki kejelekan besar juga yaitu ukurannya yang relatif besar dengan berat yang jauh lebih besar dibanding LCD. Perbandingan berat dan ukuran CRT dan LCD bisa mencapai 80%. Selain itu CRT juga memiliki kelemahan dimana memakan power listrik yang besar , energi listrik di butuhkan sinar electron di dalam tube sehingga monitor menhasilkan panas yang lebih dibanding LCD. 2. LCD Monitor Keunggulan utama dari LCD adalah ukuran dan beratnya. Seperti yang di jelaskan sebelumnya, ukuran dan berat LCD bisa lebih kecil atau ringan sampai 80% dibanding CRT dan ini memungkinkan anda menggunakan layar besar tanpa kesulitan. Selain itu LCD juga lebih aman untuk mata dimana jika dibanding CRT yang menggunakan tabung cahaya dapat menyebabkan ketegangan dan kelelahan pada mata pengguna. Dibalik keunggulannya, LCD memiliki kelemahan dimana memiliki statik resolusi , Tampilan LCD hanya bisa menampilkan jumlah pixel sesuai dengan kemampuannya tidak bisa lebih dan kurang. Video menjadi salah satu problem utama dalam LCD dimana memiliki respon yang lebih lambat dibanding CRT. Walaupun sudah banyak pengembangan teknologi LCD, terkadang beberapa produk masi mengalami masalah yang sama. Tentu saja pembeli harus berhati hati dalam memilih produk monitor LCD. Walaupun mempunyai perbedaan dan kelebihan serta kekurangan masing masing, LCD tetap menjadi pilihan utama saat ini. Dimana listrik memiliki peranan penting dalam pemilihan produk LCD. Walaupun secara harga LCD jauh lebih mahal dibanding CRT , pemakaian jangka panjang dapat membuat CRT bisa lebih mahal karena penggunaan listrik anda tentu lebih banyak. Kasarnya, mau investasi untuk beli LCD atau mau investasi bayar listrik mahal

KOMPONEN MONITOR CRT


KOMPONEN MONITOR CRT

Pada sebuah monitor CRT terdapat jutaan dot (titik) phospor merah, hijau, dan biru yang berpendar ketika terkena pancaran elektron yang melewati layar untuk menghasilkan gambar yang terlihat. Ilustrasi dibawah ini menunjukkan bagaimana hal ini bekerja didalam monitor CRT.


Istilah anoda dan katoda digunakan dalam elektronika yang artinya sama dengan terminal positif dan negatif. Sebagai contoh, terminal positif batere sebagai anoda dan terminal negatifnya sebagai katoda.

Didalam CRT, katoda adalah kawat pijar yang dipanaskan. Kawat pijar tersebut berada dalam ruang hampa (vacuum) didalam tabung (tube) kaca. Sinar ("ray") adalah aliran elektron yang dihasilkan oleh sebuah "electron gun" yang dituangkan pada kawat pijat katoda didalam vacuum. Elektron bersifat negatif. Anoda adalah terminal positif, sehingga hal ini manarik elektron jatung pada katoda. Layar ini dilapisi phospor, material yang berpendar jika terkena pancaran elektron.

Ada tiga cara untuk menyaring pancaran elektron untuk mendapatkan gambar yang benar pada layar monitor yaitu: shadow mask, aperture grill and slot mask. Teknologi ini juga berpengaruh pada ketajaman (sharpness) tampilan layar.

Shadow-mask
"Shadow mask" adalah layar tipis dari metal yang berisi lubang-lubang yang sangat kecil. Tiga sinar elektron melewati lubang untuk kemudian fokus pada satu titik pada lapisan phospor pada monitor CRT. Shadow mask membantu mengontrol sinar elektron sehingga sinar elektron tersebut jatuh pada lapisan phospor pada intensitas yang tepat untuk mengahasilkan warna dan gambar yang diinginkan pada layar. Pancaran sinar yang tidak diinginkan dihalangi atau terhalang (blocked/"shadowed").

Aperture-grill
Monitor berbasis teknologi Trinitron, yang dimotori oleh Sony, menggunakan "aperture-grill" dari pada tipe "shadow-mask". Aperture grill terdiri kawat-kawat vertikal yang sangat kecil. Pancaran sinar elektron melewati aperture grill untuk menerangi lapisan phosphor. Kebanyakan aperture-grill pada monitor mempunyai plat (faceplate) datar yang bertujuan untuk menampilkan gambar dengan distorsi rendah pada permukaan layar monitor dari pada plat (faceplate) shadow-mask yang melengkun. Namun, monitor dengan aperture-grill secara normal lebih mahal.

Slot-mask
Merupakan tipe monitor CRT yang jarang dipakai, tabung "slot-mask" menggunakan kombinasi teknologi shadow-mask dan aperture-grill . Layar CRT tipe slot mask tidak menggunakan pelubangan kecil-kecil seperti pada tipe shadow-mask tetapi menggunakan barisan slot-slot yang disusun secara vertikal. Rancangan ini menghasilkan gambar yang lebih terang melalui peningkatan transmisi elektron dikombinasikan dengan pengaturan dot/titik phosphor pada layar.
BAGIAN LUAR MONITOR
Monitor yang dengan istilah lain disebut juga dengan VDU (Video Display Unit), merupakan salah satu bagian yang terpenting pada suatu unit komputer. Seperti yang telah disebutkan diatas, monitor merupakan output dan yang paling sering dipandang bila kita sedang mengoperasikan sebuah komputer.
Adapun fungsi dari monitor adalah untuk memperagakan data atau proses yang terjadi dalam CPU (Central Procecing Unit) secara visual. Proses yang terjadi dalam Cpu dikonversikan oleh suatu adapter video/video board dari data berbentuk digital menjadi sinyal yang akan disalurkan melalui kabel penghubung ke monitor.
Bagian-bagian monitor
Bagian-bagiandari sebuah monitor dapat dibedakan menjadi 2 bagian (Yus,1994) yaitu :

bagian luar dari monitor serupa dengan bagian layar televisi. Bagian luar monitor terdiri atas beberapa komponen antara lain : casing monitor, layar dan front control yang terdiri atas :
• power switch
• power indicator
• horizontal phase control
• vertikal phase control
• bright control
• contras control
• horizontal size control
• vertikal size control
BAGIAN DALAM MONITOR

Jika kita pernah membuka sebuah monitor, maka akan kita lihat suatu rangkaian elektronik yang terdiri dari komponen elektronik maupun IC-IC. Kesemua komponen elektronik tersebut bekerja untuk suatu bagian yang disebut tabung hampa udara. Dibagian depan dari tabung hampa udara akan dijumpai sebuah lapisan fosfor. Fosfordigunakan karena isinya dapat berpendar jika terkena elektron. Lapisan fosfor ini berguna untuk menampilkan titik-titik seperti yang terlohat pada layar.
Sementara itu di belakang lapisan fosfor dijumpai sebuah bagian lain yang disebut sebagai penutup bayangan (shadow mask). Penutup bayangan ini dilengkapi pula dengan lubang-lubang kecil. Fungsi lubang-lubang yang sangat kecil ini adalah untuk jalan fang yang akan dilewati elektron. Dapat pula ditambahkan bahwa jarak enter lubang-lubang ini akan menentukan jarak antar pixel di monitor komputer kita.
Di bagian belakang dari tabung hampa udara akan dijumpai satu bagian untuk penembak elektron kearah depan tabung. Bagian ini dikelilingi oleh suatu medan magnet elektrik yang berfungsi untuk membelokkan elektron. Pada monitor jenis monokrom hanya ada satu penembak elektron, sedang pada monitor yang berwarna terdapat tiga buah penembak elektron.

CARA KERJA MONITOR CRT


Pada sesi ini saya akan coba menjelaskan tentang cara kerja monitor CRT. Pada pembahasan sebelumnya adalah tentang blok diagram monitor, dan pembahasan berikut ini adalah menyempurnakan pembahasan tentang blok diagram monitor CRT.


CARA KERJA MONITOR CRT

Listrik dari PLN yang 220v diubah oleh bagian power supply menjadi tegangan sesuai dengan kebutuhan dari rangkaian, antara lain :
1. horisontal
2. vertikal
3. blok video
4. blok ic program dan controller
5. dll

Dan bagian power supply ini sangat penting karena kalau sampai ada kerusakan di bagian ini maka monitor tidak akan bekerja dengan normal, bahkan akan mati.

Kemudian kita lanjutkan ....
Input monitor ini adalah dari VGA ataupun yg lainnya. Sinyal gambar dari VGA ini kemudian diterima oleh rangkaian BLOK VIDEO dan rangkaian SYNCRONISASI HORISONTAL dan VERTIKAL.

Sinyal yang masuk ke blok video adalah sinyal warna merah, hijau dan biru atau Red green dan Blue, makanya rangkaian VIDEO sering disebut juga blok RGB. jadi blok video ini hanya mengolah warna saja. hasil dari blok ini adalah menuju ke katoda tabung yg juga terbagi menjadi 3 warna yaitu R, G dan B. katoda ini fungsinya untuk menghasilkan elektron, jadi masing-masing katoda menghasilkan elektron.

Sinyal syncronisasi vertikal dan horisontal di proses oleh rangkain syncronisasi untuk kemudian diteruskan ke rangkaian HORISONTAL dan rangkaian VERTIKAL. fungsi rangkaian sincronisasi ini adalah untuk mengolah dan menghasilkan gambar, sehingga jika sinyal ini hilang salah satu maka layar monitor akan kelihatan seperti diacak.

jadi ada dua bagian pertama yg bekerja agar monitor nyala dan bekerja normal yaitu :
1. blok video dan
2. blok syncronisasi vertikal dan horisontal

Kemudian dari syncronisasi vertikal diteruskan ke rangkaian vertikal, di sini sinyal vertikal diolah dengan komponen utama IC VERTIKAL yang berfungsi menggerakkan yoke vertikal.

Kemudian dari syncronisasi horisontal diteruskan ke rangkaian horisontal dan disini sinyal horisontal di olah dengan komponen utama transistor horisontal yang berfungsi menggerakkan flyback dan yoke tabung.

Flyback digunakan untuk menghasilkan tegangan sangat tinggi yaitu sekitar 26 KV, agar elektron dari katoda tabung dapat menembak ke anoda tabung sehingga muncul gambar. jadi kalau flyback tidak bekerja maka elektron tidak akan menembak dan monitor akan mati.

Yoke digunakan untuk mengarahkan elektron yg dihasilkan oleh katoda tabung agar terarah baik, yoke horisontal untuk mengarahkan elektron ke arah horisontal dan yoke vertikal untuk mengarahkan elektron ke arah vertikal, dan jika dua-duanya digabung maka elektron akan menembak ke anoda tabung secara merata dan sempurna.

Kemudian yg terakhir adalah rangkaian controller / driver dimana rangkaian ini berfungsi untuk mengatur settingan monitor, lebar sempitnya dan tinggi rendahnya serta terang gelapnya.

PENGERTIAN ELEKTRONIKA


Elektronika adalah ilmu yang mempelajari alat listrik arus lemah yang dioperasikan dengan cara mengontrol aliran elektron atau partikel bermuatan listrik dalam suatu alat seperti komputer, peralatan elektronik, termokopel, semikonduktor, dan lain sebagainya. Ilmu yang mempelajari alat-alat seperti ini merupakan cabang dari ilmu fisika, sementara bentuk desain dan pembuatan sirkuit elektroniknya adalah bagian dari teknik elektro, teknik komputer, dan ilmu/ teknik elektronika dan instrumentasi.
Alat-alat yang menggunakan dasar kerja elektronika ini biasanya disebut sebagai peralatan elektronik (electronic devices). Contoh peralatan/ piranti elektronik ini: Tabung Sinar Katoda (Cathode Ray Tube, CRT), radio, TV, perekam kaset, perekam kaset video (VCR), perekam VCD, perekam DVD, kamera video, kamera digital, komputer pribadi desk-top, komputer Laptop, PDA (komputer saku), robot, smart card, dll.

Teori elektronika

Konstanta dielektrik - Konstanta gaya listrik
Medan Listrik - Permeabilitas - Permittivitas
Hukum Ampere - Hukum Coulomb - Hukum Faraday - Hukum Kirchhoff - Hukum Ohm
Persamaan Maxwell
Teorema super posisi
Komponen elektronik

Komponen Pasif
resistor - kondensator - induktor - transformator
Komponen Aktif
dioda: dioda cahaya - dioda mundur - dioda terobosan - dioda foto - dioda laser - diode Zener - dioda Schottky
transistor: transistor efek–medan - transistor bipolar - transistor IGBT - transistor Darlington - transistor foto
Sensor dan Aktuator Elektromekanik
mikrofon - speaker - strain gauge - saklar - termistor - MEMS (Micro Electro Mechanical Systems)
Rangkaian elektronika

Sirkuit analog
Penguat - Penguat operasi - Penguat daya - Pelemah - Integrator - Diferensiator - Penyearah - Pengganda tegangan - Filter elektronik
Sirkuit Digital
Gerbang logika - flip-flop - penghitung biner - register - multiplekser - Penjumlah biner - Pengurang biner -Pengganda biner - Pengolah mikro - Pengendali mikro - Pengubah analog ke digital - Pengubah digital ke analog - Pemroses isyarat digital - komputer



KOMPONEN DIGITAL UMUM KOMPUTER
IC ( Integrated Circuit )
IC (Integrated Circuit) merupakan komponen semikonduktor yang di dalamnya terdapat puluhan, ratusan atau ribuan, bahkan lebih komponen dasar elektronik yang terdiri dari sejumlah komponen resistor, transistor, diode, dan komponen semikonduktor lainnya. Komponen dalam IC tersebut membentuk suatu rangkaian yang terintegrasi menjadi sebuah rangkaian berbentuk chip kecil.
IC digunakan untuk beberapa keperluan pembuatan peralatan elektronik agar mudah dirangkai menjadi peralatan yang berukuran relatif kecil. Sebelum adanya IC, hampir seluruh peralatan elektronik dibuat dari satuan komponen yang dihubungkan satu sama lainnya menggunakan kawat atau kabel.IC dibalut dalam kemasan tertentu agar dapat terlindungi dari gangguan luar seperti terhadap kelembaban debu dan kontaminasi zat lainnya. Kemasan IC dibuat dari bahan ceramic dan plastic, serta didesain untuk mudah dalam pemasangan dan penyambungannya. IC dapat bekerja dengan diberikan catuan tegangan 5 – 12 volt sesuai dengan tipe IC nya. Jika diberikan masukan tegangan lebih dari batas yang telah ditentukan maka IC tersebut akan rusak.

Keunggulan dan kekurangan IC
Keunggulan IC
IC telah digunakan secara luas diberbagai bidang, salah satunya dibidang industri Dirgantara, dimana rangkaian kontrol elektroniknya akan semakin ringkas dan kecil sehingga dapat mengurangi berat Satelit, Misil dan jenis-jenis pesawat ruang angkasa lainnya. Desain komputer yang sangat kompleks dapat dipermudah, sehingga banyaknya komponen dapat dikurangi dan ukuran motherboardnya dapat diperkecil. Contoh lain misalnya IC digunakan di dalam mesin penghitung elektronik (kalkulator), juga telepon seluler (ponsel) yang bentuknya relative kecil. Di era teknologi canggih saat ini, peralatan elektronik dituntut agar mempunyai ukuran dan beratnya seringan dan sekecil mungkin dan hal itu dapat dimungkinkan dengan penggunaannya IC. Selain ukuran dan berat IC yang kecil dan ringan, IC juga memberikan keuntungan lain yaitu bila dibandingkan dengan sirkit - sirkit konvensional yang banyak menggunakan komponen IC dengan sirkit yang relatif kecil hanya mengkonsumsi sedikit sumber tenaga dan tidak menimbulkan panas berlebih sehingga tidak membutuhkan pendinginan (cooling system).
Kelemahan IC
Kelemahan IC atau kategori IC itu dapat dikatakan rusak antara lain adalah keterbatasannya di dalam menghadapi kelebihan arus listrik yang besar, dimana arus listrik berlebihan dapat menimbulkan panas di dalam komponen, sehingga komponen yang kecil seperti IC akan mudah rusak jika timbul panas yang berlebihan. Demikian pula keterbatasan IC dalam menghadapi tegangan yang besar, dimana tegangan yang besar dapat merusak lapisan isolator antar komponen di dalam IC. Contoh kerusakan misalnya, terjadi hubungan singkat antara komponen satu dengan lainnya di dalam IC, bila hal ini terjadi, maka IC dapat rusak dan menjadi tidak berguna.
Contoh IC
TTL (Transistor – Transistor Logic)

IC yang paling banyak digunakan secara luas saat ini adalah IC digital yang dipergunakan untuk peralatan komputer, kalkulator dan system kontrol elektronik. IC digital bekerja dengan dasar pengoperasian bilangan Biner Logic (bilangan dasar 2) yaitu hanya mengenal dua kondisi saja 1(on) dan 0 (off).

Jenis IC digital terdapat 2(dua) jenis yaitu TTL dan CMOS. Jenis IC-TTL dibangun dengan menggunakan transistor sebagai komponen utamanya dan fungsinya dipergunakan untuk berbagai variasi Logic, sehingga dinamakan Transistor.

Decoder

Decoder merupakan rangkaian kombinasional yang mempunyai masukkan (input) sebanyak n dan keluarannya (output) sebanyak 2 n. Decoder berfungsi untuk mengaktifkan salah satu dari saluran keluarannya untuk setiap pola masukan yang berbeda-beda. Decoder bersifat active low dan dilengkapi dengan saluran masukan enable low. Keluaran bersifat active lowlow atau memiliki tegangan rendah. Enable berfungsi untuk mengaktifkan atau me-nonaktif-kan rangkaian. Enable low maksudnya rangkaian akan aktif jika enable diberi masukan low atau tegangan rendah.

Multiplexer

Multiplexer merupakan rangkaian kombinasional yang memiliki masukan sejumlah 2n bit, n selector dan satu output. Multiplexer disebut juga data selector karena selector pada rangkaian multiplexer berfungsi untuk memilih data pada input mana yang akan dilewatkan ke output. Seperti decoder, multiplexer juga memiliki enable yang bersifat low yang berfungsi untuk mengaktifkan atau me-non-aktif-kan rangkaian.

Register
Komponen Register ini merupakan wadah penyimpan pada internal CPU yang bekerja pada saat terjadinya proses pengolahan data. Memori Register ini memang bersifat sementara dan hanya dipakai untuk menyimpan ragam data saat dilakukan pengolahan ataupun pengolahan terusannya.
Pencacah Biner

Pencacah merupakan suatu rangkaian logika yang berfungsi untuk mencacahjumlah pulsa pada bagian input dan keluaran berupa digit biner,dengan saluran tersendiri untuk setiap pangkat dua 2, 21, 22 dan seterusnya . Pencacah terdiri dari flip-flop yang diserikan dimana keadaan arus keluaranya ditahan sampai ada clock .

Pencacah dapat dibagi menjadi dua tipe, yaitu Synchronous dan Asynchonous. dimana keduanya dibedakan dengan bagaimana cara diclock.

Pencacah Asynchonous didisain dengan menggunakan flip-flop pada keadaan toggle. Flip-flop JK atau D dapat dibuat kedalam keadaan toglle. Flip-flop JK dapat dibuat dalam keadaan toglle dengan menghubungkan kedua input J dan K pada logika 1(high). Sedangkan untuk flip-flop tipe D, dapat dibuat dalam keadaan toglle
dengan menghubungkan keluaran Q kembali ke input.

Pencacah asynchonous bekerja dengan mengkaskade seri flip-flop dalam keadaan togle secara bersamaan. Keluaran tiap-tiap flip-flop digunakan sebagai clock untuk flip-flop berikutnya secara berurutan. Hal ini menyebabkan flip-flop berubah secara asynchonous, seperti gelombang. Pencacah asynchonous lebih dikenal
sebagai pencacah ripple.


KOMPONEN DIGITAL AUDIO WORKSTATION
Feb 19, '09 10:25 PM
untuk


DAW: DAW ( Digital Audio Workstation ) adalah sebuah sistem rekaman berbasis computer yang di rancang untuk menggantikan studio rekaman tradisional. DAW memiliki segala kemampuan dari studio rekaman tradisional seperti multi track recording dan playback, juga penggunaan berbagai macam fx untuk mixing seperti compressor, reverb, dan EQ. DAW modern bahkan memiliki kemampuan yang tak dimiliki oleh sistem studio rekaman masa lalu seperti kemampuan undo, non destructive editing, vocal correction, drum replacement, amp simulator, dsb.

Studio berbasis DAW terdiri atas 5 komponen utama yaitu:

1. Computer.
Computer berfungsi sebagai “host”dari Multi Track Software, dan Audio Converter. Computer juga menyediakan processing power yang diperlukan untuk operational audio dan plug in. Computer untuk DAW memiliki spesifikasi yang berbeda dengan kebanyakan computer kantoran atau game. Beberapa spesifikasi tambahan adalah:

Tingkat kebisingan yang rendah
Operating System yang di set untuk penggunaan software audio
Hard Disk yang memiliki cluster size lebih besar
Sound Card on-board yang dimatikan untuk mencegah conflict
dsb

2. Multi Track Software.
Disini adalah software yang kita gunakan untuk memproses data hasil rekaman. Biasanya sudah dilengkapi plug in seperti compressor, reverb, EQ, amp simulator, drum replacement, dsb. Beberapa Software yang banyak digunakan adalah:

Pro Tools
Cubase / Nuendo
Sonar
Digital Performer
Logic
dsb

3. Audio Converter.
Berfungsi untuk merubah signal analog menjadi digital, juga kebalikan nya yaitu digital menjadi analog. Converter yang kita maksud disini berbeda dengan sound card kebanyakan yang sering dipakai untuk rumahan atau game. Perbedaan adalah:

Memiliki input yang lebih banyak untuk dapat merekam beberapa instrument secara bersamaan. Biasanya antara 4 hingga 12 input.
Bisa di link. Apabila satu buah converter tak mencukupi, maka beberapa buah converter dapat di link untuk menyediakan input yang lebih banyak.

Dapat merekam dengan sample rate yang lebih tinggi.

Memiliki bit resolution / dynamic range yang lebih baik. Rata-rata converter audio saat ini memiliki noise floor sekitar – 115 dBFS.

Memiliki fitur “Free Latency Monitoring”. Fitur ini bisa diibaratkan seperti mixer yang berada di sound card, sehingga audio dikeluarkan lagi sebelum di proses oleh multi track software. Keuntungan nya adalah latency ( keterlambatan ) yang sangat kecil, bahkan terkadang tidak ada sama sekali. Dalam zero latency monitoring, yang di dengar adalah signal sebelum diproses.

4. Microphone.
Berfungsi sebagai transducer yaitu merubah gelombang suara di udara menjadi variasi voltase yang nanti nya akan dirubah menjadi data digital oleh converter.

5. Speaker Monitor.
Yang dimaksud disini adalah speaker yang flat dan dirancang khusus untuk kebutuhan mixing / mastering. Speaker flat ini berbeda dengan speaker rumahan, memiliki frequency response yang merata dari 30 Hz – 20 kHz. Dengan kata lain, speaker jenis ini jujur dalam me-reproduksi hasil mixing anda. Inilah yang diperlukan seorang Sound Engineer pada saat mixing. Yaitu mendapatkan gambaran akurat dari frequency berbagai instrument yang sedang di mixing. Apabila speaker yang anda gunakan untuk mixing tidak flat, maka telinga anda akan “tertipu” oleh speaker dan tidak dapat menentukan frequency dengan tepat

Dengan sistem DAW ini, anda dapat memiliki sebanyak mungkin Compresor, Reverb, atau plug in lain nya selama sistem anda sanggup. Bandingkan dengan di jaman analog yang dimana anda harus membeli banyak unit compressor, reverb, EQ, dan lain nya. Hal inilah yang menyebabkan semakin populer nya studio rekaman digital, dengan harga terjangkau dan kualitas yang professional. Kunci nya adalah: SDM yang handal dan berpengalaman.

Sistem DAW kualitas nya tergantung pada 3 hal yaitu:

Microphone dan kabel yang baik
Pre Amp dan Converter yang berkualitas
Computer yang kuat

Pre amp berfungsi untuk memperkuat dari microphone level menjadi line level sehingga signal dapat di "convert" menjadi digital. Proses pre amplification ini bisa memperkuat signal sebesar 400 x dari asli nya sehingga kualitas dari pre amp sangat mempengaruhi hasil rekaman.

Pada saat baru berkembang nya dunia digital recording, converter yang ada di pasaran hanya dapat menerima line level saja. Akan tetapi kini kebanyakan converter sudah menyertakan pre amp sehingga kini juga dapat menerima mic level dan instrument level. Walau begitu, banyak juga kita temui sistem digital yang mempergunakan mixer. Sistem semacam ini biasanya menggunakan converter dan pre amp yang terpisah.

Alasan beberapa orang mempergunakan pre amp terpisah adalah:

Seringkali pemilik studio sudah memiliki pre amp dengan karakteristik yang disukai
Converter hanya dapat menerima line level ( tidak memiliki pre amp yang digabung )
Beberapa pre amp kelas atas kualitas nya memang lebih baik

Dasarnya adalah bagaimana mendapatkan signal suara yang terbaik ke dalam computer anda. Dalam hal ini ada pepatah yang sangat benar adanya yaitu "Rubbish In Rubbish Out". Sebagaimana hebat nya mixing skill anda atau dibantu dengan alat processor terbaik juga tak akan menghasilkan hasil yang maksimal apabila signal awal nya tak berkualitas.

KOMPONEN DIGITAL BERUPA MULTIPLEXER
Teknologi ADSL (Asymmetric Digital Subscriber Line) adalah suatu teknologi MODEMyang memiliki kecepatan pentransferan data 1.5 Mbps sampai 8 Mbps untuk mendukung implementasi layanan multimedia pada jaringan broadband dengan menggunakan satu pair kabel tembaga.. Disebut asymmetric karena rate (kecepatan transmisi) dari arah downstream (sentral ke pelanggan) lebih besar dari arah upstream (pelanggan ke sentral), atau dapat dikatakan bahwa kecepatan transmisi dari arah downstream berbeda dengan dari arah upstream. Bit rate downstream 1,5-8 Mbps, upstream 16-640 Kbps. Adanya perbedaan kecepatan transmisi antara sisi downstream dan upstream dikarenakan kebutuhan koneksi internet lebih banyak digunakan untuk mengambil data (download) dari jaringan utama dibandingkan dengan pengiriman informasi (upload). Perbedaan antara modem konvensional dengan modem ADSL pada dasarnya dikarenakan perbedaan penggunaan frekuensi untuk mengirimkan sinyal atau data. Pada modem konvensional frekuensi yang digunakan di bawah 4 KHz, sedangkan pada modem ADSL digunakan frekuensi di atas 4 KHz.
Kelebihan modem ADSL yang lainnya adalah dari segi line codingnya yaitu menggunakan teknik modulasi multicarrier atau lebih dikenal dengan istilah DMT ( Discrete Multitone ). DMT mampu mengalokasikan bandwith untuk transmisi data sehingga transmisi dari tiap sub kanal lebih maksimal. Teknik multiplexing yang digunakan pada teknologi ADSL adalah melalui FDM (Frekuensi Division Multiplexing) atau Echo Cancellation. Cara kerja teknologi ADSL hanya berupa proses “dial-up connection”, bukan proses “call set-up” seperti jaringan fixed telephone, harus melalui proses dial tone dulu. Ketika ada permintaan dari user (pelanggan di rumah) untuk akses internet, maka modem ADSL sisi sentral akan langsung memprosesnya (dipisahkan apakah informasi yang diminta berupa data atau suara, alat pemisahnya disebut splitter). Selanjutnya informasi tersebut akan dilewatkan melalui MDF-RK-DP hingga KTB, kemudian di sisi pelanggan informasi data tersebut masuk ke splitter lagi, jika informasinya berupa akses internet (data) maka akan dimasukkan ke modem ADSL sisi pelanggan diteruskan ke PC user, jika berupa suara dari splitter langsung ke telepon, jika yang diminta video dari splitter masuk ke modem ADSL lalu masuk ke Set Top Box (STB) baru ke layar TV.

Multiplexing adalah Teknik menggabungkan beberapa sinyal untuk dikirimkan secara bersamaan pada suatu kanal transmisi. Dimana perangkat yang melakukan Multiplexing disebut Multiplexer atau disebut juga dengan istilah Transceiver / Mux. Dan untuk di sisi penerima, gabungan sinyal – sinyal itu akan kembali di pisahkan sesuai dengan tujuan masing – masing. Proses ini disebut dengan Demultiplexing. Receiver atau perangkat yang melakukan Demultiplexing disebut dengan Demultiplexer atau disebut juga dengan istilah Demux.
Tujuan Muliplexing bertujuan meningkatkan effisiensi penggunaan bandwidth / kapasitas saluran transmisi dengan cara berbagi akses bersama.
Jenis Teknik Multiplexing
Teknik Multiplexing yang umum digunakan adalah :
a. Time Division Multiplexing (TDM) :
- Synchronous TDM
- Asynchronous TDM
b. Frequency Division Multiplexing (FDM)
c. Code Division Multiplexing (CDM)
d. Wavelength Division Multiplexing (WDM)
e. Optical code Division Multiplexing (ODM)
Time Division Multiplexing (TDM)
Secara umum TDM menerapkan prinsip pemnggiliran waktu pemakaian saluran transmisi dengan mengalokasikan satu slot waktu (time slot) bagi setiap pemakai saluran (user).
TDM yaitu Terminal atau channel pemakaian bersama-sama kabel yang cepat dengan setiap channel membutuhkan waktu tertentu secara bergiliran (round-robin time-slicing). Biasanya waktu tersebut cukup digunakan untuk menghantar satu bit (kadang-kadang dipanggil bit interleaving) dari setiap channel secara bergiliran atau cukup untuk menghantar satu karakter (kadang-kadang dipanggil character interleaving atau byte interleaving).
Menggunakan metoda character interleaving, multiplexer akan mengambil satu karakter (jajaran bitnya) dari setiap channel secara bergiliran dan meletakkan pada kabel yang dipakai bersama-sama sehingga sampai ke ujung multiplexer untuk dipisahkan kembali melalui port masing-masing. Menggunakan metoda bit interleaving, multiplexer akan mengambil satu bit dari setiap channel secara bergiliran dan meletakkan pada kabel yang dipakai sehingga sampai ke ujung multiplexer untuk dipisahkan kembali melalui port masing-masing.
Jika ada channel yang tidak ada data untuk dihantar, TDM tetap menggunakan waktu untuk channel yang ada (tidak ada data yang dihantar), ini merugikan penggunaan kabel secara maksimun. Kelebihanya adalah karena teknik ini tidak memerlukan guardband jadi bandwidth dapat digunakan sepenuhnya dan perlaksanaan teknik ini tidak sekompleks teknik FDM. Teknik TDM terdiri atas :
Synchronous TDM
Hubungan antara sisi pengirim dan sisi penerima dalam komunikasi data yang menerapkan teknik Synchronous TDM dijelaskan secara skematik pada gambar
Gambar Synchronous TDM Cara kerja Synchronous TDM dijelaskan dengan ilustrasi dibawah ini

Gambar Ilustrasi hasil sampling dari input line
Asynchronous TDM
Untuk mengoptimalkan penggunaan saluran dengan cara menghindari adanya slot waktu yang kosong akibat tidak adanya data ( atau tidak aktif-nya pengguna) pada saat sampling setiap input line, maka pada Asynchronous TDM proses sampling hanya dilakukan untuk input line yang aktif saja. Konsekuensi dari hal tersebut adalah perlunya menambahkan informasi kepemilikan data pada setiap slot waktu berupa identitas pengguna atau identitas input line yang bersangkutan.
Penambahan informasi pada setiap slot waktu yang dikirim merupakan overhead pada Asynchronous TDM.
Gambar di bawah ini menyajikan contoh ilustrasi yang sama dengan gambar Ilustrasi hasil sampling dari input line jika ditransmisikan dengan Asynchronous TDM.
Gambar Frame pada Asysnchronous TDM
Frequency Division Multiplexing (FDM)
Prinsip dari FDM adalah pembagian bandwidth saluran transmisi atas sejumlah kanal (dengan lebar pita frekuensi yang sama atau berbeda) dimana masing-masing kanal dialokasikan ke pasangan entitas yang berkomunikasi. Contoh aplikasi FDM ini yang polpuler pada saat ini adalah Jaringan Komunikasi Seluler, seperti GSM ( Global System Mobile) yang dapat menjangkau jarak 100 m s/d 35 km. Tingkatan generasi GSM adalah sbb:
First-generation: Analog cellular systems (450-900 MHz)
* Frequency shift keying for signaling
* FDMA for spectrum sharing
* NMT (Europe), AMPS (US)
Second-generation: Digital cellular systems (900, 1800 MHz)
* TDMA/CDMA for spectrum sharing
* Circuit switching
* GSM (Europe), IS-136 (US), PDC (Japan)
2.5G: Packet switching extensions
* Digital: GSM to GPRS
* Analog: AMPS to CDPD
3G:
* High speed, data and Internet services
* IMT-2000
Gambar Pemakaian Frekwensi pada GSM
FDM yaitu pemakaian secara bersama kabel yang mempunyai bandwidth yang tinggi terhadap beberapa frekuensi (setiap channel akan menggunakan frekuensi yang berbeda). Contoh metoda multiplexer ini dapat dilihat pada kabel coaxial TV, dimana beberapa channel TV terdapat beberapa chanel, dan kita hanya perlu tunner (pengatur channel) untuk gelombang yang dikehendaki. Pada teknik FDM, tidak perlu ada MODEM karena multiplexer juga bertindak sebagai modem (membuat permodulatan terhadap data digital).
Kelemahan Modem disatukan dengan multiplexer adalah sulitnya meng-upgrade ke komponen yang lebih maju dan mempunyai kecepatan yang lebih tinggi (seperti teknik permodulatan modem yang begitu cepat meningkat).
Kelemahannya adalah jika ada channel (terminal) yang tidak menghantar data, frekuensi yang dikhususkan untuk membawa data pada channel tersebut tidak tergunakan dan ini merugikandan juga harganya agak mahal dari segi pemakaian (terutama dibandingkan dengan TDM) kerana setiap channel harus disediakan frekuensinya.
Kelemahan lain adalah kerana bandwidth jalur atau media yang dipakai bersama-sama tidak dapat digunakan sepenuhnya, kerana sebagian dari frekuensi terpaksa digunakan untuk memisahkan antara frekuensi channelchannel yang ada. Frekuensi pemisah ini dipanggil guardband.

Gambar Frequency Division Multiplexing
Pengalokasian kanal (channel) ke pasangan entitas yang berkomunikasi diilustrasikan pada gambar dibawah ini :
Gambar Contoh penerapan FDM dengan 4 pengguna
Code Division Multiplexing (CDM)
Code Division Multiplexing (CDM) dirancang untuk menanggulangi kelemahankelemahan yang dimiliki oleh teknik multiplexing sebelumnya, yakni TDM dan FDM.. Contoh aplikasinya pada saat ini adalah jaringan komunikasi seluler CDMA (Flexi) Prinsip kerja dari CDM adalah sebagai berikut :
1. Kepada setiap entitas pengguna diberikan suatu kode unik (dengan panjang 64 bit) yang disebut chip spreading code.
2. Untuk pengiriman bit ‘1’, digunakan representasi kode (chip spreading code) tersebut.
3. Sedangkan untuk pengiriman bit ‘0’, yang digunakan adalah inverse dari kode tersebut.
4. Pada saluran transmisi, kode-kode unik yang dikirim oleh sejumlah pengguna akan ditransmisikan dalam bentuk hasil penjumlahan (sum) dari kode-kode tersebut.
5. Di sisi penerima, sinyal hasil penjumlahan kode-kode tersebut akan dikalikan dengan kode unik dari si pengirim (chip spreading code) untuk diinterpretasikan.
selanjutnya :
- jika jumlah hasil perkalian mendekati nilai +64 berarti bit ‘1’,
- jika jumlahnya mendekati –64 dinyatakan sebagai bit ‘0’.
Contoh penerapan CDM untuk 3 pengguna (A,B dan C) menggunakan panjang kode 8 bit (8-chip spreading code) dijelaskan sebagai berikut :
a. Pengalokasian kode unik (8-chip spreading code) bagi ketiga pengguna :
- kode untuk A : 10111001
- kode untuk B : 01101110
- kode untuk C : 11001101
b. Misalkan pengguna A mengirim bit 1, pengguna B mengirim bit 0 dan pengguna C mengirim bit 1. Maka pada saluran transmisi akan dikirimkan kode berikut :
- A mengirim bit 1 : 10111001 atau + – + + + – - +
- B mengirim bit 0 : 10010001 atau + – - + – - – +
- C mengirim bit 1 : 11001101 atau + + – - + + – +
- hasil penjumlahan (sum) = +3,-1,-1,+1,+1,-1,-3,+3
c. Pasangan dari A akan menginterpretasi kode yang diterima dengan cara :
- Sinyal yang diterima : +3 –1 –1 +1 +1 –1 –3 +3
- Kode milik A : +1 –1 +1 +1 +1 -1 –1 +1
- Hasil perkalian (product) : +3 +1 –1 +1 +1 +1 +3 +3 = 12
Nilai +12 akan diinterpretasi sebagai bit ‘1’ karena mendekati nilai +8.
d. Pasangan dari pengguna B akan melakukan interpretasi sebagai berikut :
- sinyal yang diterima : +3 –1 –1 +1 +1 –1 –3 +3
- kode milik B : –1 +1 +1 –1 +1 +1 +1 –1
- jumlah hasil perkalian : –3 –1 –1 –1 +1 –1 –3 –3 = -12
berarti bit yang diterima adalah bit ‘0’, karena mendekati nilai –8.
Wavelength Division Multiplexing (WDM).
Teknik multiplexing ini digunakan pada transmisi data melalui serat optik (optical fiber) dimana sinyal yang ditransmisikan berupa sinar. Pada WDM prinsip yang diterapkan mirip seperti pada FDM, hanya dengan cara pembedaan panjang gelombang (wavelength) sinar. Sejumlah berkas sinar dengan panjang gelombang
berbeda ditransmisikan secara simultan melalui serat optik yang sama (dari jenis Multi mode optical fiber).
Gambar Wavelength Division Multiplexing
Optical code Division Multiplexing.
Prinsip yang digunakan pada ODM serupa dengan CDM, hanya dalam hal ini yang dikode adalah berupa sinyal analog (sinar) dengan pola tertentu. Sejumlah berkas sinar dengan pola sinyal berbeda ditransmisikan melalui serat optik dengan menggunakan prinsip TDM (berupa temporal-spectral signal structure).
Di sisi penerima setiap berkas sinar tersebut akan diinterpretasi untuk setiap pasangan pengguna untuk memperoleh kembali data yang dikode tersebut dengan cara mengenali terlebih dahulu pola sinyal yang digunakan.
Digital adalah suatu terapan ilmu elektronika yang tersusun dari berbagai komponen elektronika. Bisa juga disebut dengan rangkaian elektronika yang membutuhkan aliran listrik atau energi kimia untuk menggerakkan atau membuat benda tersebut berfungsi.Biasanya komponen-komponen digital ini hanya memiliki dua keadaan, 1 ( high, active, true ) dan 0 ( low, nonactive, false ). Pada prakteknya, dunia digital saat ini telah menguasai elektronika dan merupakan suatu "harga" buat suatu komponen elektronika.

Keadaan dalam digital ini berasumsi kepada bilangan biner (1 dan 0). Sistem digital ini bisa kita gambarkan proses biner seperti pada saklar lampu, yang memiliki 2 keadaan, yaitu Off (0) dan On (1). Misalnya ada 10 lampu dengan saklarnya, jika kita membuat saklar itu dinyalakan dalam posisi 1, misalnya, maka ia akan membentuk huruf "gambar", dan jika dinyalakan dalam posisi 0, ia akan membentuk "gambar mati". Begitulah kira-kira biner digital tersebut. Digital hanya berada pada 2 posisi yang berbeda. Hal ini juga sama seperti dengan sistem flip-flop.


elektronika digital

Pengelompokan biner dalam komputer selalu berjumlah 8, dengan istilah 1 Byte. Dalam istilah komputer, 1 Byte = 8 bit. Kode-kode rancang bangun komputer, seperti ASCII, American Standard Code for Information Interchange menggunakan sistem peng-kode-an 1 Byte.
Oleh karena itu, jika kita berkeinginan menuliskan angka "1" desimal, dalam digitalnya kita harus menuliskan "0000 0001".

Dalam prakteknya, elektronika digital saat ini telah merajai setiap perangkat elektronika. Sebut saja misalnya Televisi. Dengan adanya sistem pengaturan Volume (+) ataupun Volume (-) ataupun menu lainnya dari remote, itu telah membuktikan bahwa teknologi digital telah diterapkan didalam televisi tersebut.


cara merakit pc

Referensi/turitoral cara merakit PC :
1. Penyiapan motherboard

Periksa buku manual motherboard untuk mengetahui posisi jumper untuk pengaturan CPU speed, speed multiplier dan tegangan masukan ke motherboard. Atur seting jumper sesuai petunjuk, kesalahan mengatur jumper tegangan dapat merusak prosessor.
2. Memasang Prosessor
Prosessor lebih mudah dipasang sebelum motherboard menempati casing. Cara memasang prosessor jenis socket dan slot berbeda.Jenis socket
1. Tentukan posisi pin 1 pada prosessor dan socket prosessor di motherboard, umumnya terletak di pojok yang ditandai dengan titik, segitiga atau lekukan.
2. Tegakkan posisi tuas pengunci socket untuk membuka.
3. Masukkan prosessor ke socket dengan lebih dulu menyelaraskan posisi kaki-kaki prosessor dengan lubang socket. rapatkan hingga tidak terdapat celah antara prosessor dengan socket.
4. Turunkan kembali tuas pengunci.

Jenis Slot
1. Pasang penyangga (bracket) pada dua ujung slot di motherboard sehingga posisi lubang pasak bertemu dengan lubang di motherboard
2. Masukkan pasak kemudian pengunci pasak pada lubang pasak
Selipkan card prosessor di antara kedua penahan dan tekan hingga tepat masuk ke lubang slot.

3. Memasang Heatsink
Fungsi heatsink adalah membuang panas yang dihasilkan oleh prosessor lewat konduksi panas dari prosessor ke heatsink.Untuk mengoptimalkan pemindahan panas maka heatsink harus dipasang rapat pada bagian atas prosessor dengan beberapa clip sebagai penahan sedangkan permukaan kontak pada heatsink dilapisi gen penghantar panas.Bila heatsink dilengkapi dengan fan maka konektor power pada fan dihubungkan ke konektor fan pada motherboard.

4. Memasang Modul Memori
Modul memori umumnya dipasang berurutan dari nomor socket terkecil. Urutan pemasangan dapat dilihat dari diagram motherboard.Setiap jenis modul memori yakni SIMM, DIMM dan RIMM dapat dibedakan dengan posisi lekukan pada sisi dan bawah pada modul.Cara memasang untuk tiap jenis modul memori sebagai berikut.

Jenis SIMM
1. Sesuaikan posisi lekukan pada modul dengan tonjolan pada slot.
2. Masukkan modul dengan membuat sudut miring 45 derajat terhadap slot
3. Dorong hingga modul tegak pada slot, tuas pengunci pada slot akan otomatis mengunci modul.
Jenis DIMM dan RIMM
Cara memasang modul DIMM dan RIMM sama dan hanya ada satu cara sehingga tidak akan terbalik karena ada dua lekukan sebagai panduan. Perbedaanya DIMM dan RIMM pada posisi lekukan
1. Rebahkan kait pengunci pada ujung slot
2. sesuaikan posisi lekukan pada konektor modul dengan tonjolan pada slot. lalu masukkan modul ke slot.
3. Kait pengunci secara otomatis mengunci modul pada slot bila modul sudah tepat terpasang.
4.
5. Memasang Motherboard pada Casing
Motherboard dipasang ke casing dengan sekerup dan dudukan (standoff). Cara pemasangannya sebagai berikut:
1. Tentukan posisi lubang untuk setiap dudukan plastik dan logam. Lubang untuk dudukan logam (metal spacer) ditandai dengan cincin pada tepi lubang.
2. Pasang dudukan logam atau plastik pada tray casing sesuai dengan posisi setiap lubang dudukan yang sesuai pada motherboard.
3. Tempatkan motherboard pada tray casing sehinga kepala dudukan keluar dari lubang pada motherboard. Pasang sekerup pengunci pada setiap dudukan logam.
4. Pasang bingkai port I/O (I/O sheild) pada motherboard jika ada.
5. Pasang tray casing yang sudah terpasang motherboard pada casing dan kunci dengan sekerup.
6.
6. Memasang Power Supply
Beberapa jenis casing sudah dilengkapi power supply. Bila power supply belum disertakan maka cara pemasangannya sebagai berikut:
1. Masukkan power supply pada rak di bagian belakang casing. Pasang ke empat buah sekerup pengunci.
2. HUbungkan konektor power dari power supply ke motherboard. Konektor power jenis ATX hanya memiliki satu cara pemasangan sehingga tidak akan terbalik. Untuk jenis non ATX dengan dua konektor yang terpisah maka kabel-kabel ground warna hitam harus ditempatkan bersisian dan dipasang pada bagian tengah dari konektor power motherboard. Hubungkan kabel daya untuk fan, jika memakai fan untuk pendingin CPU.
3.
7. Memasang Kabel Motherboard dan Casing
Setelah motherboard terpasang di casing langkah selanjutnya adalah memasang kabel I/O pada motherboard dan panel dengan casing.
1. Pasang kabel data untuk floppy drive pada konektor pengontrol floppy di motherboard
2. Pasang kabel IDE untuk pada konektor IDE primary dan secondary pada motherboard.
3. Untuk motherboard non ATX. Pasang kabel port serial dan pararel pada konektor di motherboard. Perhatikan posisi pin 1 untuk memasang.
4. Pada bagian belakang casing terdapat lubang untuk memasang port tambahan jenis non slot. Buka sekerup pengunci pelat tertutup lubang port lalumasukkan port konektor yang ingin dipasang dan pasang sekerup kembali.
5. Bila port mouse belum tersedia di belakang casing maka card konektor mouse harus dipasang lalu dihubungkan dengan konektor mouse pada motherboard.
6. Hubungan kabel konektor dari switch di panel depan casing, LED, speaker internal dan port yang terpasang di depan casing bila ada ke motherboard. Periksa diagram motherboard untuk mencari lokasi konektor yang tepat.


8. Memasang Drive
Prosedur memasang drive hardisk, floppy, CD ROM, CD-RW atau DVD adalah sama sebagai berikut:
1. Copot pelet penutup bay drive (ruang untuk drive pada casing)
2. Masukkan drive dari depan bay dengan terlebih dahulu mengatur seting jumper (sebagai master atau slave) pada drive.
3. Sesuaikan posisi lubang sekerup di drive dan casing lalu pasang sekerup penahan drive.
4. Hubungkan konektor kabel IDE ke drive dan konektor di motherboard (konektor primary dipakai lebih dulu)
5. Ulangi langkah 1 samapai 4 untuk setiap pemasangan drive.
6. Bila kabel IDE terhubung ke du drive pastikan perbedaan seting jumper keduanya yakni drive pertama diset sebagai master dan lainnya sebagai slave.
7. Konektor IDE secondary pada motherboard dapat dipakai untuk menghubungkan dua drive tambahan.
8. Floppy drive dihubungkan ke konektor khusus floppy di motherboard
Sambungkan kabel power dari catu daya ke masing-masing drive.

9. Memasang Card Adapter
Card adapter yang umum dipasang adalah video card, sound, network, modem dan SCSI adapter. Video card umumnya harus dipasang dan diinstall sebelum card adapter lainnya. Cara memasang adapter:
1. Pegang card adapter pada tepi, hindari menyentuh komponen atau rangkaian elektronik. Tekan card hingga konektor tepat masuk pada slot ekspansi di motherboard
2. Pasang sekerup penahan card ke casing
3. Hubungkan kembali kabel internal pada card, bila ada.
4.
10. Penyelessaian Akhir
1. Pasang penutup casing dengan menggeser
2. sambungkan kabel dari catu daya ke soket dinding.
3. Pasang konektor monitor ke port video card.
4. Pasang konektor kabel telepon ke port modem bila ada.
5. Hubungkan konektor kabel keyboard dan konektor mouse ke port mouse atau poert serial (tergantung jenis mouse).
6. Hubungkan piranti eksternal lainnya seperti speaker, joystick, dan microphone bila ada ke port yang sesuai. Periksa manual dari card adapter untuk memastikan lokasi port.


 

Sample text

DAPATKAN KEINGINAN ANDA SEMUA DI ALAMAT MBUGISELOR.BLOGSPOT.COM...HANYA DISINI....

PLAY MUSIK HIS

 
product by support bugis team jaringan @Copyright 2015 saptorenggo Blogger Templates